Senin, 23 Januari 2017

Maqalah Ketujuh Belas



والمقالة السابعة عشرة [ قيل طوبي ] أي الخير الكثير [ لمن كان عقله أمير ] بأن يقتدي بمراد عقله الكامل [ وهواه ] أي ميلان نفسه إلى ما لا تشتهيه من غير داعية الشرع [ أسير ] أي ممنوعا من ذلك [ وويل ] أي هلاك شديد [ لمن كان هواه أميرا ] بأن أرسلها الى مشتهتيا [ وعقله أسيرا ] أي ممنوعا من نحو التفكر في نعم الله تعالى وفي عظمته تعالى.


Dan Maqalah yang Ketujuh Belas [di katakan thuba: benar-benar kebahagiaan] yakni kebaikan yang banyak [bagi orang yang akalnya sebagai panglima] yakni dengan mengikuti kehendak akalnya yang sempurna [dan hawa nafsunya] yakni kecenderungan dirinya sendiri kepada apa yang dia tidak menginginkannya selain ajakannya syara’ [sebagai tawanan] yakni di larang dari kecenderungan itu [dan celaka] yaitu kehancuran yang sangat [bagi orang yang hawa nafsunya sebagai panglima] dengan mengumbar hawa nafsunya kepada keinginan-keinginannya [dan akalnya sebagai tawanan] yakni di larang dari semisal berpikir-pikir dalam nikmat-nikmat Allah ta’ala dan dalam keagungan-Nya.
Load disqus comments

0 komentar